Januari – Maret, 58 Kasus DBD di Kabupaten Magelang

Januari – Maret, 58 Kasus DBD di Kabupaten Magelang

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Magelang, Retno Indriastuti mengatakan, berdasarkan laporan Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KDRS) jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Magelang, dari 6 Januari sampai Maret terdapat 52 kasus DBD. Adapun laporan elektronik, yakni laporan berdasarkan hasil pemasukan data kenaplikasi yang sudah ada sebanyak enam kasus. \"Total dari keseluruhan laporan tersebut ada 58 kasus DB di Kabupaten Magelang. Laporan KDRS 52 kasus, dan laporan berdasarkan DBD elektronik 6 kasus yang standar laporan provinsi,\" ucap Retno Senin (23/3). Menurut Retno, daerah terbanyak yang terjangkit penyakit DBD saat ini terdapat di Kecamatan Muntilan, Grabag, dan Borobudur. Oleh karenanya, pihaknya berencana bentuk gerakan Juru Pemantau Jentik (Jumantik). \"Kami berencana untuk membentuk Jumantik di desa-desa endemis dan implementasi G1R1J,\" terang Retno. Adapun G1R1J merupakan Gerakan satu rumah satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik), sebagai upaya menekan perkembangbiakan nyamuk. \"Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) merupakan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan mengajak peran aktif seluruh masyarakat untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk,\" ungkap Retno. Retno menambahkan, upaya lainnya yang dilakukan Dinkes Kabupaten Magelang untuk menekan kasus tersebut. Diantaranya melakukan surveilans (menyisir) kasus DBD di rumah sakit pemerintah maupun swasta, baik dalam dan luar wilayah Kabupaten Magelang. Kemudian melakukan koordinasi dengan puskesmas, dan dilanjutkan ke desa untuk kegiatan penyelidikan epidemiologi (PE) apabila ada laporan kasus DBD dari rumah sakit. \"Apabila hasil PE dan pemantauan jentik memenuhi kriteria untuk di fogging, maka akan dilakukan fogging,\" papar Retno. Selain itu juga mengadakan penyuluhan tentang DBD dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) ke masyarakat oleh petugas puskesmas. Pemantauan jentik berkala yang dilakukan oleh jumantik terutama di di wilayah endemis.(cha).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: